Rabu, 05 Mei 2010

Naluri Seorang Ibu kepada Anaknya

Aq pergi mengembara di kehidupan ini, sudah berapa lama aku terbaring dan tak sadarkan diri di dunia asing yang tak bersahabat ini. Aku berusaha untuk bangkit dan tetap melangkahkan kakiku, melewati tebing-tebing yang sangat juram, aku terus melangkah untuk maju, ternyata aq terpisah dengan rombonganku.
Waktu itu, aku hanya bermaksud untuk mengambil sebuah bunga yang ada di dekat sungai. Ternyata arus sungainya sangat deras, tak sengaja aku terpeleset dan terjatuh ke sungai. Teman-temanku berusaha untuk menyelamatkannku, tapi apa daya arus sungai pada hari itu sangat deras. Dan tiba-tiba air hujan jatuh seperti suara dentuman tembakan yang sangat kencang....tik...tik...tik...menjadi sangat deras dan akhirnya aku terbawa bersama arus itu.
Sekarang aq terdampar seorang diri dan aku merasa sudah selama 2 hari aku tidak sadarkan diri, aku merasa seperti orang linglung ...........
kruk, kruk,kruk...Suara itu sesaat menyadarkanku. Ternyata selama 2 hari itu pula aku belum makan, rasanya aku lapar sekali. Aku berusaha untuk bangkit kembali, mencari sebuah titik harapan yang bisa menyelamatkanku, tapi kini kusadar, aku seorang diri di hutan ini.
Lalu aku berteriak dengan kencang memanggil nama teman yang kuingat...Dion....Tia....Bayu....
Tak ada satu pun balasan jawaban yang kudengar, aku merasa sangat hampa.......Lalu aku mulai berteriak lagi sampai energi & tenagaku abiss untuk melakukannya...
Aku merasa melakukan hal yang sangat konyol.
Konyol...konyol...konyol....kata2 itu berputar-putar di kepalaku. Dan aku pun merasa pening, tanpa aku sadari, aku sudah tergeletak lagi di tanah yang tak berpenghuni ini.
Perlahan-lahan air mataku jatuh, aq jengkel dengan diriku...
aku kangen mama, aku kangen rumah.....Hanya itu kata2 yang bisa kuucapkan.
Semua itu terjadi karena ulahku sendiri, coba waktu itu aku tidak mengikuti hawa nafsuku untuk berpetualangan ke Gunung ini....Pasti aku tidak akan mengalami kejadian ini. Padahal mama sudah beberapa kali melarangku untuk berpergian tapi aku tidak menghiraukan satu pun kata mama...
Biasanya mama selalu mengijinkanku kemana pun itu tujuannya, tapi untuk kali ini mama sangat bersikeras tdk mengijinkanku melakukan perjalanan ini....aku pun tidak tahu kenapa....Apakah ini yang disebut dengan naluri seorang ibu? ya aku yakin dengan jawaban itu sekarang, mama merasakan sesuatu perasaan yang menganjal dan meyakinkanku untuk tidak berpergian...
Dan sekarang aku harus pasrah untuk menerima musibah ini, aku harus berusaha lebih kuat dan tegar....Akhirnya aku bangkit lagi dan berusaha untuk menemukan jalan pulang....Dan aku yakin, aku akan bisa menemukannya....aku harus bertemu dengan mama dan meminta maaf kepadanya...
Tuhan, kumohon kali ini selamatkanlah diriku. Aku ingin meminta maaf kepada mama karena waktu itu aku telah membuat mama kecewa dan membuat perasaannya terluka....aku tidak ingin menjadi anak yang durhaka....aku tidak ingin menjadi anak yang keras kepala lagi, aku akan menurut dengan kata2 mama, please God (Aku berdoa dalam hati).
Beberapa hari aku melewati hutan, aku belum juga menemukan jalan dan bertemu dengan teman-teman. Sekarang badanku dipenuhi oleh luka bagaikan pisau menyayati badan ini....perih...Di tengah-tengah perjalanan, aku mencari daun-daunan yang bisa kumakan dan meminum air yang ada di sungai untuk bertahan hidup....Kulihat badanku kurus kering tidak sebagus badanku yang dulu...
Setelah 4 hari aku menelusuri hutan, akhirnya aku menemukan sebuah desa dan kulihat banyak orang di sekitar sana.
Aku melihat sosok temanku, itu Bayu....Aku ingin memanggilnya tapi untuk kali ini aku sudah tidak kuat, badanku terbanting begitu kuat lalu aku pun pingsan.
Aku mendengar suara tangisan. Suara siapa itu??? aku bertanya-tanya....
apakah aku sudah tiada? Darimana suara itu? Dan Dimana sekarang aku berada?
Secara perlahan-lahan akhirnya aku sadar dari komaku. Aku mencoba untuk membuka mataku pelan-pelan. Dan kulihat orang-orang yang ada disekelilingku....
Mama, itu kata pertama yang terucap...Lalu air matanya jatuh membasahi pipiku...Suaraku sangat serak. Aku berusaha untuk berkata-kata....Mom, Soory mom, I'm not listen you, I love u mom...
Mamaku mulai menitikkan air matanya lagi dan dia pun berkata I love u too....Anakku.
Sekarang aku merasa sangat lega akhirnya aku bisa mengucapkan kata itu. Dan aku sangat bersyukur untuk hari ini karena Tuhan telah mempertemukanku dengan Mama. I Love my God, Thanks God for all...
Ya Allah, Ya Rabb, sungguh besar anugerah yang telah Engakau berikan padaku...

End Story by: Yufa Perdana

Btw minta pendapatnya tentang cerpenku yang satu ini, gimana pendapat kaliannn....
Ini pertama kalinya buat blog...Eh ternyata dapat ide buat cerpen begini.
Jika ada salah-salah kata mohon dimaafkan ya teman-teman
Thanks for all....

0 komentar:

Posting Komentar

Lowongan Kerja

Bagi temen2 yang yang membutuhkan loker, nie infonya Klik : http://www.poskerja.com/

Selamat Datang Pengunjung

Join My Community at MyBloglog!

Song

MainMusik.com